Grand Opening PT Bunda Gemilang Creatifindo
Menantang Karya Para Seniman
JAKARTA — H. Deny A.S. Permana, SH mengimbau kepada seluruh musisi dangdut, yang terdiri dari para pencipta, aransemen, dan penyanyi untuk tetap berkarya dan tidak pernah merasa putus asa dalam membesarkan dunia blantika irama dangdut Indonesia.
Hal itu dikemukakan Ayah, panggilan akrab H. Deny A.S. Permana, dalam acara syukuran pembukaan (grand opening) PT Bunda Gemilang Creatifindo, di komplek ruko Sunter Permai Indah, Jln. Rimidi Sunter, Jakarta, Kamis (14/10/2010).
“Sepuluh tahun sudah kita rasakan kegetiran yang dialami para musisi dangdut Indonesia, padahal di setiap sudut nusantara ini, musik dangdut selalu bergema dan menggoyang bagi yang mendengarnya,” ujar Ayah penikmat dangdut ini.
Dalam sambutan acara syukuran pembukaan tersebut, Ayah yang didampingi istri DR. Hj. Nurhayati Permana yang selalu disapa Bunda itu, menyatakan, dengan tegas Ayah menantang para musisi yang punya karya-karyanya untuk dikembangkan dan dibesarkan.
“Selama 24 jam kami tunggu karya-karya kalian (Pencpta, Penyanyi, Aransemen dangdut-red) untuk bisa disebarluaskan ke seluruh penjuru tanah air, bahkan negara luar. Tidak ada yang tidak mungkin, saya dan istri siap mengangkat derajat semua musisi dangdut Indonesia,” tambah Ayah yang disambut yel-yel dan tepruk tangan para undangan.
Dalam acara tersebut, hadir diantaranya, H. Ukat S, Mara Karma, Yus Yunus, Eddy Lestaluhu, Fenti Noor, Jacky Zimah, Ira Swara, Teddy Lauw, Lilis Karlina, Hetty Sanjaya, Bambang Makayoh, Caca Handika, Muchsin Alatas, Camat Pondok Gede Drs. Ayip Syahruddin, dan lain sebagainya yang kesemuanya adalah para pencinta lagu dangdut.
Sementara Bunda Hj. Nurhayati mengatakan, dengan telah dibukanya PT. Bunda Gemilang Creatifindo sebagai bagian untuk mengembangkan karier para musisi dangdut dalam memberikan karyanya yang terbaik demi kemajuan dangdut Indonesia.
“Dengan syukur yang begitu dalam saya ungkapkan, rasa terima kasih kepada Allah Swt dan kepada seluruh musisi dangdut Indonesia yang hadir maupun tidak, dengan ini PT. Bunda Gemilang Creatifindo siap untuk membantu dalam segala hal dalam persoalan dangdut kita,” ujar Bunda dengan rasa haru.
Wanita penuh enerjik dan murah senyum ini, lebih lanjut mengatakan, bahwa keinginannya tidak ada lagi keluhan terutama dari pencipta lagu dangdut, di mana selama ini penyanyi yang lebih tenar dan bisa menghasilkan luar biasa dibanding para pencipta lagu. Sehingga untuk ke depan bisa diharapkan satu paket, penyanyi, pencipta, aransemen, pemusik dangdut berkibar dan terkenal bersama-sama.
“Kami berharap kepada semua para musisi dangdut Indonesia, mari kembangkan irama dangdut, berikan karya-karya terbaik kalian. Tentunya dengan izin Allah Swt, musik dangdut kita tidak akan pernah mati sampai kapanpun. Jangan berputus asa, saya siap membantu. Karena saya menyadari bahwa berbagi rasa sulit kalau tidak kita jalani, saya mengajak kalian semua untuk segera kibarkan besar-besar, betapa hebatnya para musisi dangdut Indonesia,” ujar Bunda dengan nada terpatah-patah juga dikutsertakan do’a syujur yang dipimpinnya. Dimana yang hadir tak kuasa menahan air matanya.
H. Yus Yunus yang mewakili para musisi dangdut Indonesia menyatakan rasa terima kasih kepada Ayah dan Bunda yang peduli penuh terhadap keprihatinan para pencipta dan penyanyi lagu dangdut. “Tidak bisa saya ungkapkan rasa kegembiraan dan rasa syukur ini kepada Ayah dan Bunda,” ujar penyanyi dan pencipta lagu dangdut asal Madura itu.
Pelantun lagu ‘Kertas Putih’ itu mengajak semua para musisi dangdut Indonesia bangkit dari keterpurukan dan kembali membesarkan dunia dangdut Indonesia. “Jangan malu dengan dangdut, ayo berkarya kembali demi masa kejayaan dangdut Indonesia,” ujar Yunus bersemangat.
Sementara pada hari Jumat (15/10) Group Netral pimpinan H. Ukat S yang dinaungi PT Bunda Gemilang Creatifindo berhasil memukau para penonton dan penikmat dangdut saat show di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
H. Ukat merasa bangga dan bahagia dari penampilan Grup Netral ini dengan penuh semangat dan langsung diterima para pencinta lagu irama dangdut terus bergoyang.
Terbentuknya Rina, Erni dan Wiwik sebagai Trio Aisyah
TRIO AISYAH YANG DIBAWAH NAUNGAN BUNDA HAJJAH NURHAYATI PERMANA Persaingan dalam dunia blantika musik
dangdut memang terus menggeliat, seirama dengan musiknya yang dinikmati semua
lapisan masyarakat. Penyanyi dangdut yang baru-baru pun bermunculan, mengikuti
aransemen yang semakin hari semakin enak didengar. Trio
Aisyah yang terdiri dari Rina, Wiwik dan Erni mendapat sambutan dari semua
lapisan masyarakat, tidak terkecuali para musisi dangdut. Minggu kemarin
(24/10), biduanita cantik-cantik itu terbentuk sebagai Trio Aisyah dibawah
naungan H. Deny A.S. Permana, SH dan DR. Hj. Nurhayati Permana. Di mana acara
terbentuknya trio ini sebagai bagian yang tidak lepas dari bangkitnya para
musisi musik dangdut Indonesia
yang diluluhlantakan oleh para pembajak, susahnya promosi dan lain sebagainya. Dengan
kehadiran Trio Aisyah ini juga mengangkat derajat para pencipta lagu, seperti
H. Ukat S, Yus Yunus, Leo Waldy, Jacky Zimah, Mara Karma, Caca Handika, Hamdan
ATT dan lainnya yang ikut hadir dalam acara pembentukan Trio Aisyah itu. Bahwa
selama ini para pencipta lagu dangdut, karya-karya ciptaannya hanya jadi hiasan
di rumah. Menurut
H. Deny A.S. Permana SH yang akrab di panggil Ayah itu, bahwa ini sebagai bukti
bangkitnya dunia dangdut Indonesia.
“Saya pernah mengatakan, selama 24 jam kami menunggu karya-karya anda (Pencipta
dan arranger) untuk bangkit dari keterpurukan irama musik dangdut. Jadi Trio
Aisyah ini dideklarasikan sebagai pendobrak dangdut Indonesia dari keterpurukan,” ujar
Ayah. Hal
senada juga dikemukakan Hj. Nurhayati yang biasa disapa Bunda itu mengajak
semua para musisi dangdut untuk kembali berkiprah dan berkibar. “Mari kita
sama-sama bersatu, jangan terlalu perih dengan keterpurukan. Pencipta, aranger,
pemain musik, penyanyi dalam satu paket, hayo bangkit. Jayakan kembali dangdut Indonesia,”
ujar Bunda yang bersama Ayah H. Deny mengangkat derajat satu paket tersebut.
Sah-sah Saja Ketika
ditanya kepada Trio Aisyah tentang bagaimana dengan penyanyi dangdut wanita
(Biduanita) yang konon setiap kali di atas pentas hampir banyak yang mengenakan
pakaian mini (arah pornografi).
Mereka
mengungkapkan tetap sah-sah saja sepanjang tidak menyalahi aturan yang sudah
dibuat dan mengikuti apa yang diminta manajernya. “Memang penyanyi, “Walau pahit dirasa, tetapi kita sebagai artis
biduanita harus selalu tersenyum kepada semua orang, Lebih
lanjut gadis imut kelahiran Jakarta
itu mengatakan, bahwa sebagai seorang biduanita irama dangdut memang kadangkala
selalu mempunyai kenangan pahit dikala show atau pentas. Namun bagi Rina yang
lahir pada tanggal 24 Oktober 2010 ini menyikapi dengan tersenyum. (Ilham Yani)